Tuesday, July 2, 2013

Isu Federal Reserve

Seputar berita forex - Isu hangat terus berputar di sekitar Federal Reserve (FED) yang berencana mengurangi Quantitative Easing (QE) mereka, dolar tetap dalam fokus investor dan manajer. Semua mata dan telinga tertuju pada Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pekan lalu.
Pesan yang paling penting datang selama sesi Tanya jawab dimana ketua FED, Ben Bernanke menyebutkan bahwa FED mungkin akan membuat beberapa penyesuaian untuk pembelian obligasi bulanan sebesar USD 85 miliar pada tahun 2013 dan berhenti QE3 sekitar pertengahan 2014, selama kondisi ekonomi, Seperti inflasi dan pasar tenaga kerja, sejalan dengan proyeksi FED.
Ekuitas dan obligasi Amerika Serikat menderita setelah komentar tersebut, yang tampaknya lebih hawkish dari pertemuan sebelumnya. Mata uang utama lainnya juga melemah terhadap Dolar AS. Indeks Dollar melonjak dari 80,60 ke level 81,60 dalam waktu kurang dari satu jam dan reli berlanjut melampaui 82,60.
QE terus meruncing menjadi pusat perhatian, berita forex mengenai QE ini sangat penting untuk diperhatikan bagi para calon investor, jangan berani mulai kalau belum baca!
Satu hal penting yang dihasilkan dari pertemuan ini adalah bahwa untuk mempertajam kesepakatan akan sangat tergantung pada data ekonomi dalam beberapa bulan mendatang, Khususnya data yang terkait dengan gaji seperti Non-Farm Payroll (NFP),tingkat pengangguran dll.
Sebagai investor / pedagang, kita harus melihat erat data ini dalam beberapa bulan mendatang karena data-data ini cenderung untuk memberi kita petunjuk ke mana Dolar AS sedang menuju.
Situasi di Cina telah memperingatkan kepada pasar mengenai eskalasi krisis kredit mereka. Jumat lalu, PBOC dipaksa untuk menyuntikkan likuiditas ke dalam sistem keuangan mereka untuk meringankan krisis kredit mereka.
Karena reformasi melebihi pertumbuhan saat ini, Saya tidak melihat PBOC untuk melanjutkan injeksi likuiditas kecuali benar-benar diperlukan. Tanpa ada inisiatif lebih lanjut dari PBOC untuk meningkatkan perekonomian Cina, kemungkinan kondisi akan tetap tenang dalam waktu dekat.
Berita populer minggu ini
New Zealand : Trade Balance. Thursday, 27th June, 6.45am.
Saya berharap angka akan berada pada 409M (angka sebelumnya adalah 157M)
Amerika Serikat: Klaim Pengangguran. Kamis, 27 Juni 20:30.
Saya berharap pada angka 350K (angka sebelumnya itu 354K).
Pergerakan AUD/USD at 0.9310
Pada grafik 4-jam, AUD / USD bergerak dalam downtrend yang mulus, Terjun lebih dari 1000 pips dalam 6 minggu terakhir. Dengan spekulasi QE dikurangi dan kemungkinan perekonomian China tenang, Saya melihat penguatan dolar AS dan pelemahan Aussie dalam jangka menengah.
Ada kemungkinan teknikal rebound setelah pasar menembus harga rendah yang baru waktu penurunan minggu lalu. Kita akan melakukan aksi Jual di 0,9310 jika harga rebound dan menemukan resistance sekitar 0.9340.A stop loss 60 pips ditempatkan di atas resistance diantisipasi dan kita akan memiliki dua target pada perdagangan ini. Posisi pertama akan keluar di 0.9250 dan posisi kedua di 0,9190.
Entry Price = 0.9310
Stop Loss = 0.9370
1st Profit = 0.9250
2nd Profit = 0.9190
QE Tapering Continues To Hog The Lime-light
The Talk of the town continues to revolve around Federal Reserve (FED) tapering their Quantitative Easing (QE), dollar remains in the favour of investors and managers.
All eyes and ears were on the Federal Open Market Committee (FOMC) meeting held last week.
The most important message came during the Q&A session where FED Chairman, Ben Bernanke mentioned that the FED would probably make some adjustments to its USD85 billion monthly bond buying later in 2013 and cease QE3 around mid-2014, as long as economic conditions, such as inflation and the labour market, are in line with FED projections.
US equities and bonds suffered after the comment, which seems to be more hawkish than the previous meeting. The other major currencies also weakened against the US Dollar, the Dollar Index shot up from 80.60 to 81.60 in less than an hour and the rally continued beyond 82.60.
One crucial take-away from the meeting is that the tapering deal will largely depends on the economic data in the coming months, especially data related to payrolls like Non-Farm Payroll (NFP), unemployment rate etc. As retail investors/traders, we must watch these data closely in the coming months as they are likely to give us the clue to where the US Dollar is heading. Source
Situation in China has alerted the market as their credit crunch escalates. Last Friday, PBOC is forced to inject further liquidity into their financial system to ease their credit crunch. As reform outweighs growth at this moment, I do not forsee PBOC to continue injecting liquidity unless it is absolutely necessary. With no further initiatives from the PBOC to boost the Chinese economy, it is likely to remain subdued in the near term.
Bank Of England diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuan dan jumlah program pembelian aset sebagai stimulus moneter di Inggris. Hal ini didorong oleh adanya indikasi terdapatnya momentum positif pada ekonomi Inggris.
Pada pengumuman keputusan bank sentral yang akan dikemukakan pada pekan ini , Monetary Policy Committee yang dipimpin oleh Mervyn King diperkirakan oleh sejumlah ekonom, masih akan menahan program quantitative easing pada nilai 375 milyar GBP dan suku bunga acuan pada 0.5%. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa BOE masih cukup yakin terhadap kebijakan moneter yang tengah dilakukan dalam menghalau krisis di Inggris.
Keyakinan BOE ini terkait dengan laporan terakhir dari lembaga riset ekonomi Markit, yang menunjukkan bahwa sektor jasa di Inggris secara diluar dugaan mengalami peningkatan performa pada bulan April, yang dipengaruhi oleh pertumbuhan pada bisnis yang baru. Selain itu penyusutan kinerja pada sektor manufaktur dan konstruksi dilaporkan lebih lambat dari perkiraan, sehingga memperkuat sinyal positif pada ekonomi Inggris setelah dilaporkan bahwa Inggris dapat terhindar dari Triple Dip recession dan PDB kuartal pertama tahun ini mengalami pertumbuhan positif 0.3%.

Sedikit Nafas Lega Bagi Inggris
Kantor statistik Inggris Office for National Statistics melaporkan bahwa ekonomi Inggris dapat terhindar dari salah satu kemungkinan terburuk yang dapat menimpa tersebut yaitu triple-dip recession. Hal ini terjadi dengan terjadinya pertumbuhan positif pada kuartal pertama sebesar 0.3%. Dengan adanya perkembangan yang cukup menggembirakan ini, untuk sementara, kritikan pedas terhadap pemerintah Inggris yang dinilai gegabah dalam menerapkan kebijakan austerity sehingga menghambat proses recovery.
Terkait hal ini Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini merupakan sinyal yang sangat menggembirakan dan menunjukkan bahwa ekonomi Inggris sedang berada dalam proses “penyembuhan”.
Beberapa waktu lalu, International Monetary Fund menyarankan Menkeu Inggris untuk sedikit melonggarkan kebijakan austerity. Menkeu Inggris masih bersikeras untuk menerapkan kebijakan austerity yang dijadwalkan akan berlangsung samapi tahun 2018 untuk menekan defisit anggaran yang mencapai 7.8% PDB pada tahun fiskal yang lalu. Departemen Keuangan Inggris memperkirakan bahwa pemotongan belanja pemerintah dan penambahan pajak akan mencapai nilai 130 milyar GBP pada tahun 2016.
Sementara itu The Treasury dan Bank of England masih memperpanjang program peningkatan kredit dan mengingatkan bahwa masih terdapat tekanan pada pasar uang di Inggris terimbas memburuknya krisis di Eropa.

Ekspansi Sektor Jasa, Tumpuan Harapan
Data positif dari Markit pada sektor jasa Inggris memberikan optimisme bagi perekonomian Inggris dan menimbulkan harapan bahwa kinerja yang baik dapat dipertahankan pada pada kuartal kedua tahun ini. Sektor jasa merupakan komponen Produk Domestik Bruto yang sagat penting di Inggris dan memiliki porsi sekitar 75% dari aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Markit melaporkan kepada publik bahwa kinerja sektor jasa di bulan April menunjukkan peningkatan dan melanjutkan ekspansi setelah pada bulan sebelumnya juga dilaporkan tumbuh positif. Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator fundamental Services PMI yang menguat ke 52.9 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 52.4.
Adanya laporan yang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih baik dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan hanya akan naik ke angka 52.5. NIlai indikator yang berada pada angka lebih dari 50.0 menunjukkan terjadinya ekspansi.
Laporan ini memperkuat laporan sebelumnya yang dirilis oleh Kantor statistik Inggris Office for National Statistics bahwa terjadi ekspansi pada sektor jasa selama periode kuartal I yaitu tumbuh sekitar 0.6%. Kenaikan ini terutama didorong oleh kinerja yang melonjak pada sub sektor distribusi, hotel dan restoran.
Selain itu dilaporkan juga bahwa tingkat insolvensi perorangan maupun perusahaan di Inggris turun ke level terendah dalam 5 tahun terakhir. Laporan dari Insolvency Service menunjukkan bahwa pada Q1 jumlah pelaporan insolvensi perorangan di wilayah England dan Wales turun ke 25 006 laporan, atau turun sekitar – 12.9% dari Q1 tahun lalu. Sedangkan likuidasi perusahaan turun ke angka 3678 atau turun – 18% dari Q1 tahun lalu, dan merupakan level terendah sejak 2008.

Kendala Yang Masih Menghadang
Kendati demikian perekonomian Inggris masih menghadapi kendala yang masih besar terutama dengan masih buruknya proses recovery ekonomi secara global, terutama dari Eropa. European Central Bank (bank sentral Uni Eropa) mengumumkan bahwa suku bunga acuan di kawasan ekonomi tersebut diturunkan, mensinyalkan pelonggaran moneter yang lebih intens dilakukan untuk menghadapi krisis yang semakin parah di Eropa.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya penurunan pada indikator fundamental Minimum Bid Rate yang turun ke angka 0.50% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 0.75%. Laporan ini menunjukkan kinerja yang sesuai dengan estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan diturunkan ke level 0.50%.
Presiden ECB Mario Draghi memberikan sinyal bahwa dana tidak produktif perbankan yang diparkir di ECB akan dikenakan biaya yang lebih tinggi dan kemungkinan diberlakukannya negatif rate pada dana deposito. Hal ini dilakukan merespon memburuknya ekonomi di Eropa dan terdapat outlook negatif pada perekonomian di kawasan ini.
Selain itu pada proyeksi musim semi yang dirilis hari ini, Komisi Eropa memprakirakan bahwa akan terjadi kontraksi – 0.1% pada PDB Uni Eropa dan – 0.4% pada ekonomi kawasan Euro. Hal ini menambah sinyal yang cukup kuat bahwa faktor eksternal yaitu krisis di Eropa , masih merupakan kendala yang dapat mengganjal proses recovery ekonomi di Inggris.
Dilaporkan juga bahwa investasi domestik dan sektor konsumsi masih menghadapi kendala oleh adjustment pada neraca dan dan terbatasnya ketersedian kredit di beberapa negara. Selain itu ekspektasi perolehan pendapatan dan laba korporasi dilaporkan masih rendah, serta outlook ekonomi yang semakin menunjukkan ketidakpastian. Peningkatan kinerja di sektor keuangan nampak masih gagal ditransmisikan kepada sektor riil.
Selain itu National Institute of Economic and Social Research Inggris, mengemukakan bahwa Inggris masih berada dalam situasi yang lebih buruk jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, Jerman dan Kanada yang telah kembali ke kondisi pra-resesi. Inggris masih mengalami penyusutan sekitar – 2.6% jika dibandingkan dengan PDB pada Q1 2008.
Pergerakan Pound
berita forex
Berita Forex

Secara umum dapat kita lihat bahwa dampak dari membaiknya kinerja ekonomi Inggris pada Q1 memberikan damapak positif bagi kurs Pound. Setalah mengalami tekanan yang cukup kuat pada kuartal pertama, dan cendeurng bergerak bearish terhadap Dollar AS, memasuki awal Q2 Pound bergerak rebound. Terlebih lagi dengan adanya beberapa data positif, Pound telah terangkat ke level 1.5600 yang merupakan kisaran resistance kuat secara historical.
Dengan adanya perkembangan ini, jika BOE tetep menahan suku bunga acuan maka diperkirakan Pound dapat membentuk momentum untuk berlanjut menguat dan mengincar kisaran 1.5900.
Top News This Week
New Zealand : Trade Balance. Thursday, 27th June, 6.45am.
I expect figures to come in at 409M (previous figure was 157M).
USA: Unemployment Claims. Thursday, 27th June 8.30pm.
I expect figures to come in at 350K (previous figure was 354K).
Trade Call
ShortAUD/USD at 0.9310
On the 4-hourly chart, AUD/USD is moving in a nice downtrend, plunging more than 1000 pips in the last 6 weeks.With the speculation of QE tapering and the likelihood of a subdued China’s economy, I see the US dollar strengthening and Aussie weakening in the medium term. There is a possibility of a technical rebound after the market broke a new low last week. We will go short at 0.9310 if prices rebound and find resistance around 0.9340.A stop loss of 60 pips is placed abovethe anticipated resistance and we will have two targets on this trade. The first position will exit at 0.9250 and the second position at 0.9190.
Entry Price = 0.9310
Stop Loss = 0.9370
1st Profit = 0.9250
2nd Profit = 0.9190